SURVIVAL
Dalam melakukan perjalanan Alam terbuka, seorang
Petualang perlu membekali diri dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal
dari kata survive yang berarti bertahan hidup.
Nilai
Survival adalah
1. cara
kemampuan seseorang untuk dapat bertahan hidup di alam bebas
2. dari
keadaan yang kurang menguntungkan di sekelilingnya atau keadaan yang buruk dan
kritis (yaitu subyektif danger dan obyektif danger)
3. dengan
memanfaatkan segala sesuatu yang ada di alam seminimal mungkin
4. sebelum
mendapat pertolongan
Aspek-aspek
dalam Survival :
1.
psikologis
2. fisiologis
3. lingkungan
SURVIVAL INDIVIDU
Berada pada keadaan survive seorang diri, selain menghadapi
masalah tehnis juga akan mengalami masalah kejiwaan. Sendiri dalam kondisi
survival akan mengundang rasa kesepian, bosan, takut ataupun panik. Kesepian
dan bosan dalam kondisi ini seorang diri adalah masalah besar yang harus dapat
diatasi ataupun dihindarkan, karena hal tersebut dapat menimbulkan rasa
tertekan yang bisa menghilangkan semangat dan keinginan hidup saat survival.
Secara Psikologis mencegah kesepian dan kebosanan sama
seperti menanggulangi rasa takut dan panik. Jaga pikiran kita dengan
mengerjakan sesuatu yang akan berguna bagi kondisi survival ini, tapi tetap
menjaga dan memlihara emosi, kesadaran dan fisik kita.
SURVIVAL KELOMPOK
Berkelompok dalam keadaan survival lebih banyak
keuntungannya dari pada survival perorangan, karena pada survival perorangan
seluruh bahaya akan dihadapi seorang diri. Dengan berkelompok akan tersedia
banyak tenaga untuk melakukan pekerjaan dan adanya komunikasi serta saling
menjaga.
Walaupun dalam berkelompok banyak hal yang dapat dilakukan
untuk kepentingan bersama tetapi banyak hal juga yang dapat merugikan
kepentingan bersama. Menyamakan persepsi, tujuan, prioritas pekerjaan adalah
hal yang tak mudah, akan banyak waktu pula yang akan terbuang.
Untuk menjaga agar kebersamaan tetap terkontrol pada keadaan
survival kelompok, seluruh anggota harus segera memilih seorang pemimpin.
Dimana seorang yang dipilih mempunyai beberapa kretaria yang berhubungan dengan
pengetahuan dan tehnik survival.
Dengan mengakui salah seorang dari anggota untuk dijadikan
pemimpin sudah dapat menyelesaikan satu masalah dalam kebersamaan.
Dilihat dari kondisi alam Indonesia maka pengetahuan
survival ini harus disesuaikan, juga dengan iklim tropis yang ada di negara
kita. Di Indonesia daerah yang akan ditemui adalah : hutan belantara, rawa,
sungai, padang ilalang, gunung berapi dan lain sebagainya.
Arti Survival :
Size Up The Situation
Undue Haste Make Waste
Remember Where You Are
Vanguish Fear And Panic
Improvises
Value Living
Act Like The Native
Learn Basic Skill
Sadar dalam keadaan gawat
darurat
Usahakan untuk tetap
tenang dan tabah
Rasa takut dan putus asa hilangkan
Vitalitas tingkatkan
Ingin tetap hidup dan
selamat itu tujuannya
Variasi alam bisa dimanfaatkan
Asal mengerti, berlatih
dan tahu caranya
Lancar, slaman, slumun,
slamet
Selain
dari kata survival itu sendiri, yang perlu ditekankan yaitu istilah “STOP” yang artinya
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Medan
Survival :
1.
Survival darat, meliputi :
a.
Survival di padang pasir (desert survival)
b.
Survival di hutan/gunung (jungle survival)
c.
Survival di padang es/salju
(artick/antartick survival)
2.
Survival perairan, meliputi :
a.
Survival di laut (sea survival)
b.
Survival di sungai/rawa (swamp/river
survival)
Kebutuhan
survival :
1.
Sikap mental
Hal ini diperlukan untuk menambah kebulatan
tekad, kemauan, dan semangat juang yang tinggi untuk keluar dari kesulitan dan
hambatan yang di hadapi.
-
Semangat untuk tetap hidup
-
Kepercayaan diri
-
Akal sehat
-
Disiplin dan rencana matang
-
Kemampuan belajar dari pengalaman
2.
Pengetahuan
-
Pengetahuan cara membuat alat perlindungan
-
Cara memperoleh air
-
Cara mendapatkan makanan
-
Cara mendapatkan dan membuat api
-
Pengetahuan orientasi medan
-
Mengatasi gangguan binatang
-
Mencari pertolongan dan keluar dari
kesulitan
3. Pengalaman
dan latihan
-
Latihan mengidentifikasikan tanaman
-
Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
-
Kotak survival
-
Pisau jungle , dll
5. Kemauan
belajar
Bahaya-bahaya dalam survival :
1. Ketegangan
dan panic
Akibat
: kegiatan serampangan dan tidak berfikir rasional akan berakibat fatal
Pencegahan
:
-
Sering berlatih
-
Berpikir positif dan optimis
-
mempunyai persiapan fisik dan mental
2. Sengatan
sinar matahari/panas
-
Kelelahan
panas (heat exaustion)
-
Kejang
panas (heat cramp)
-
Sengatan
panas (heat stroke)
Yang menambah parahnya keadaan
panas :
-
Mempunyai penyakit akut/kronis
-
Baru sembuh dari penyakit
-
Demam
-
Baru memperoleh vaksinasi
-
Kurang tidur
-
Kelelahan
-
Obesitas tubuh terlalu gemuk
-
Penyakit kulit yang merata, missal biang
keringat
-
Pernah mengalami sengatan udara panas
-
Minum alcohol
-
Dehidrasi
Pencegahan
keadaan panas :
-
Berlatih fisik
-
Aklitimasi > penyesuaian diri terhadap lingkungan hingga
dapat menyesuaikan dengan suhu setempat
-
Persedian air
Ø Kekurangan
air akan menyebabkan suhu badan naik karena air dalam tubuh merupakan unsur
pendingin
Ø Karena
persediaan air terbatas, hendaknya aktivitas dikurangi
-
Garam dapur (NaCl) >
pada suhu tinggi, keringat keluar berlebihan. Apabila belum aklitimasi,
disarankan penambahan garam dapur. Bila dimasukkan dalam air minum, konsentrasi 1
%
(10 gram per liter air)
-
Pakaian :
Ø Mengurangi
tubuh terbuka dari radiasi sinar matahari, gunakan pakaian Longgar agar udara
mudah masuk , dan Lengan panjang
Ø Di
daerah yang terlindung sinar matahari tapi udara panas dan lembab gunakan
Celana pendek dan Kaos oblong
3. Serangan
Penyakit
a. Demam
Tanda-tanda
:
badan panas dingin dan meriang yang merupakan radang ringan dari hidung dan
tenggorokan. Pilek (salesma), hidung buntu, sedikit batuk, sakit kepala, badan
hangat atau panas.
Penyebab
:
virus yang disebarkan oleh angin
Tindakan
:
Hindari
angin dingin
Jangan
terlalu lelah melakukan kegiatan
Istirahat
dan tidur di tempat yang cukup nyaman
Minum
agak banyak (untuk mengganti keringat yang keluar)
Kompres
dingin di kepala, leher dan ketiak
Perhatikan
gejala yang lain, misalnya sesak nafas, kejang, nyeri hebat, dan sebagainya.
b. Disentri
Penyebab :
makanan dan minuman yang kurang bersih
Gejala : peradangan usus besar yang membuat
sakit perut. Kotorang yang di buang biasanya berdarah
Pencegahan :
makanan dan minuman sebersih mungkin dan telah dimasak
Perawatan : si penderita tidak minum susu, air kelapa,
dan asam-asam
c. Tipus
Penyebab : gigitan kutu yang mengandung
penyakit (kutu anjing/tick)
Gejala : perasaan pusing, badan terasa
lemah, demam, dan rasa nyeri. Si penderita mukanya menjadi kehitam-hitaman.
Lidah dan bibir seperti ada lapisan yang menjamur berwarna kecoklatan. Pada
hari kelima kulitnya menjadi burik dan tertutup, disertai kudis berwarna merah
muda terang.
Tipus
tidak bisa tertolong apabila tidak diperhatikan. Tapi dapat dicegah dengan
penyuntikan rutin dan menjaga kebersihan perorangan.
d. Malaria
Penyakit
malaria disebabkan oleh sejenis parasit yang dimakan plasmodium. Adapun
penyebabnya ialah melalui gigitan nyamuk Anopheles. Ada 4 jenis penyakit
malaria :
Ø Malaria
tropicana dengan penyebab plasmodium falciparum
Ø Malaria
tertiana dengan penyebab plasmodium vivax
Ø Malaria
quartana dengan penyebab plasmodium malariae
Ø Malaria
ovale dengan penyebab plasmodium ovale, jenis ini tidak terdapat di Indonesia
Gejala
: si penderita mengalami sakit kepala, banyak keluar keringat, badan lemah dan
perasaan haus yang amat sangat. Tanda-tanda klinis : badan panas, menggigil,
pucat, dan pembesaran limpa
Tindakan
Pencegahan :
Ø Dengan
obat (kemoprofilaksis) yaitu dengan minum obat sejak 2 minggu sebelum berangkat
dan 4 minggu setelah melakukan perjalanan. Biasanya untuk kemoprofilaksis
digunakan 2 tablet chloroquine difosfat per 250 mg yang diminum sekaligus setiap
minggu pada waktu yang sama.
Ø Ada
juga yang menggunakan Mepracine yang diminum secara kontinyu. Mepracine diminum
dengan dosis tinggi yaitu 6-8 pil tiap hari sampai serangan hilang. Apabila
temperatur normal, si penderita bisa melakukan aktifitas, namun masih ada
akibat ringan selama perjalanan
Tindakan
pencegahan untuk menghindari gigitan nyamuk anopheles :
Ø Memakai
kelambu untuk menutupi tenda (shelter) pada hari menjelang gelap sekitar jam
17.30
Ø Memakai
baju lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki pada waktu sore dan malam
hari untuk mengurangi gigitan nyamuk
Ø Menggunakan
penjegah gigitan nyamuk insect repellent yang banyak dijual di pasaran seperti
Mosquitan, Autan, dll
Tindakan
pencegahan di lingkungan bisa dilakukan antara lain:
Ø Jangan
berkemah di tempat air yang menggenang
Ø Untuk
mencegah nyamuk, air tersebut bisa dicampur oli, minyak tanah, atau obat
insektisida, dan sebagainya.
Ø Jarak
yang ideal dari perkemahan ke sumber air minimal 1,5 km
Ø Kalau
memasang tenda dan kelambu usahakan tepinya tidak menggantung karena nyamuk
akan masuk dari bawah
4. Kemerosotan
Mental
Gejala
:
Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah, Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang, Banyak berlatih
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah, Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang, Banyak berlatih
5. Bahaya
binatang beracun dan berbisa
6. Keracunan
Gejala
: Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab
: Makanan dan minuman beracun
Tindakan
yang harus dilakukan adalah mengeluarkan racun karena bila masuk lambung akan
sangat berbahaya. Untuk membersihkan lambung yaitu harus muntah. Untuk
membangkitkan muntah bisa dilakukan :
Ø Air
garam di minum
Ø Minum
air sabun
Ø Minum
teh pekat
Ø Di
tohok anak tekak
Selanjutnya
minum segelas susu untuk melepaskan jaringan-jaringan yang rusak. Apabila
keracunan asam, maka harus di kasih alkali dan sebaliknya. Karena dalam badan
akan terjadi pengikatan baru yang tidak membahayakan. Kalau tidak di ketahui
asam atau alkali, maka beri anti dota sebagai berikut : dua bagian norit, satu
bagian magnesium oksida dan satu bagian asid tania.
7.
Keletihan
Yang amat sangat
Penyebab
: melakukan aktivitas yang melebihi kekuatan dan kondisi tubuh
Pencegahan
: Makan makanan berkalor, Membatasi kegiatan
8. Kelaparan
(To Starve)
9. Lecet
(Blister)
Apabila
lecet, obati luka tersebut menggunakan Mercorochom (obat merah) atau Betadine.
Lecet
pada bagian kaki. Penyebab : memakai sepatu kulit yang tidak menggunakan kaus
kaki, sepatu yang tidak pas dengan ukuran, menggunakan sepatu basah sehingga
kulitnya keriput dan kemudian lecet,
Pencegahan
: membuat minyak komando. Ambil 2 siung bawang merah (alium cepa), remas dan
hancurkan kemudian dicampur dengan 2-3 sendok minyak kelapa. Bulurkan minyak
tersebut pada seluruh bagian kaki, lalu gunakan kaus kaki dan sepatu ynag pas.
Untuk persediaan, minyak komando ini
bisa di simpan dalam botol kecil.
10. Kedinginan
Untuk
penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian. Penyebab yang
mengakibatkan panas dapat keluar dari tubuh yaitu melalui cara :
-
Bersama udara pernafasan (respirasi)
-
Adanya pancaran panas (radiasi)
-
Kontak langsung (konduksi)
-
Adanya pergerakan udara (konversi)
-
Adanya penguapan (evaporasi)
Terjadinya
penurunan panas ditandai dengan turun nya suhu tubuh dinamai Hypothermia,
tanda-tandanya antara lain :
-
Badan menggigil, reaksi posisi tubuh
biasanya mendekatkan tangan dan kaki ke dada atau melipat tubuhnya
-
Nampak bibir dan ujung jari serta telinga
dingin dan memburu
-
Bagi yang telah parah, gejalanya yaitu pada
waktu bicara tidak teratur/ tidak jelas.
Pencegahan
dengan memberi gula, jangan memakai pakaian basah, membuat perlindungan yang
baik, membuat api unggun, dsb.
Membuat
Tempat Perlindungan (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari pengaruh alam, seperti angin,
panas, hujan, dingin
Syarat yang harus di perhatikan dalam membuat shelter :
-
Hindari daerah aliran air
-
Di atas shelter tidak ada dahan pohon
mati/rapuh
-
Bukan sarang nyamuk/serangga
-
Bahan kuat
-
Jangan terlalu merusak alam sekitar
-
Terlindung langsung dari angin
Macam
:
a. Shelter
asli alam
gua
: Bukan tempat persembunyian binatang, Tidak ada gas beracun, Tidak mudah
longsor
b. Shelter
buatan dari alam
c.
Shelter buatan
Mengatasi Gangguan Binatang
1.
Nyamuk
-
Obat nyamuk, autan, dll
-
Bunga kluwih dibakar
-
Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan
sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
-
Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan
nyamuk
2.
Laron
-
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan
cabe yang digantungkan
3. Lebah
Apabila disengat lebah :
Apabila disengat lebah :
-
Oleskan air bawang merah pada luka
berkali-kali
-
Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
-
Jangan dipijit-pijit
-
Tempelkan pecahan genting panas di atas
luka
4. Lintah
Apabila digigit lintah :
Apabila digigit lintah :
-
Teteskan air tembakau pada lintahnya
-
Taburkan garam di atas lintahnya
-
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
-
Taburkan abu rokok di atas lintahnya
5.
Semut
-
Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
-
Letakkan cabe merah pada jalan semut
-
Letakkan sobekan daun sirih pada jalan
semut
6.
Kalajengking
dan lipan
-
Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun
keluar
-
Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang
digigit
-
Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
-
Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada
luka
-
Taburkan garam di sekeliling bivak untuk
pencegahan
7.
Ular
Membuat Perangkap (Trap)
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
-
Perangkap
model menggantung
-
Perangkap
tali sederhana
-
Perangkap
lubang jerat
-
Perangkap
menimpa
-
Apace
foot share
Bahan :
-
tali/kawat
-
Umpan
-
Batang
kayu
-
Cabang
pohon
Membaca Jejak :
Jenis :
-
Jejak
buatan : dibuat oleh manusia
-
Jejak
alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
-
Jejak
alami biasanya menyatakan tentang :
Ø Jenis binatang yang lewat
Ø Arah gerak binatang
Ø Besar kecilnya binatang
Ø Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca
jejak alami dapat diketahui dari :
-
Kotoran
yang tersisa
-
Pohon
atau ranting yang patah
-
Lumpur
atau tanah yang tercecer di atas rumput
Kebutuhan
dasar survival :
1.
Air
Seseorang
dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan,
tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
Syarat-syarat fisik air bersih yang
layak untuk diminum adalah
-
tidak berwarna,
-
tidak berasa
-
tidak berbau.
Sumber air antara lain
-
mata air,
-
sungai,
-
air hujan,
-
embun,
-
tumbuhan (rotan pisang, lumut, akar
gantung, kantung semar),
-
hasil kondensasi tumbuhan,
-
dan air galian tanah
Air yang tidak perlu dimurnikan :
-
Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
-
Dari tanaman rambat/rotan
Potong
setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung
ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
-
Dari tanaman
Air
yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
Air yang
harus dimurnikan terlebih dahulu :
-
Air sungai besar
-
Air sungai tergenang
-
Air yang didapatkan dengan menggali pasir
di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
-
Air di daerah sungai yang kering, caranya
dengan menggali lubang di bawah batuan
-
Air dari batang pisang, caranya tebang
batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang
maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
2. Makanan
Saat
sumber makanan yang dibawa semakin berkurang, kita dapat memanfaatkan sumber
makanan dari alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Bagian tumbuhan
yang dapat dimakan adalah buah, batang, daun, dan akar (umbi). Hal yang harus
diperhatikan dalam mengkonsumsi tumbuhan:
-
hindari tumbuhan berwarna mencolok
-
hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali
yang sudah dikenal aman dimakan
-
mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan
ke kulit.. biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah
dan panas pada tubuh
-
variasikan makanan yang dimakan untuk
menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
-
jangan memakan tumbuhan yang meragukan
untuk dimakan
Hampir
semua unggas dan ikan dapat dijadikan sumber makanan, begitu juga dengan beberapa
serangga, reptil, dan mamalia. Kendala utama untuk mendapatkan hewan-hewan liar
tersebut adalah cara menangkapnya. Oleh karena itu perlu membuat perangkap
(trap) untuk mempermudah menangkap hewan liar tersebut.
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
-
Batang pohon pisang (putihnya)
-
Bambu yang masih muda (rebung)
-
Pakis dalamnya berwarna putih
-
Sagu dalamnya berwarna putih
-
Tebu
Dari daunnya
-
Selada air
-
Rasamala (yang masih muda)
-
Daun mlinjo
-
Singkong
Akar dan umbinya :
-
Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
-
Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan
seluruhnya :
-
Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
-
Mempunyai warna mencolok
-
Baunya tidak sedap
-
Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya
menjadi kuning
-
Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke
dalam masakan
-
Bila diraba mudah hancur
-
Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian
pokok batangnya
-
Tumbuh dari kotoran hewan
-
Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
-
Belalang
-
Jangkrik
-
Tempayak putih (gendon)
-
Cacing
-
Jenis burung
-
Laron
-
Lebah , larva, madu
-
Siput
-
Kadal : bagian belakang dan ekor
-
Katak hijau
-
Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
-
Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
-
Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
-
Mengandung racun : penyu laut
-
Mengandung bau yang khas : sigung
3. Shelter
Shelter
adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan
melindungi dari panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam
seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari
tenda, plastik dan ponco atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-daunan
atau ranting.
4.
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat
api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi
buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang
dihasilkan merata. Api berguna untuk penerangan,
meningkatkan semangat psikologis, memasak makanan dan minuman, menghangatkan
tubuh, mengusir hewan buas, membuat tanda/kode, dan merokok. Sumber api berasal
dari korek api, lup/teropong, menggosok-gosokkan kayu dengan kayu, membenturkan
logam dengan logam atau batu.
a. Dengan
lensa / Kaca pembesar
Fokuskan
sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
b. Gesekan
kayu dengan kayu.
Cara
ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah
batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga
terbakar
c. Busur
dan gurdi
Buatlah
busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu
keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar
mudah tebakar.
Bahan
penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit :
Ialah
perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
-
Perlengkapan
memancing
-
Pisau
-
Tali
kecil
-
Senter
-
Cermin
suryakanta, cermin kecil
-
Peluit
-
Korek
api yang disimpan dalam tempat kedap air
-
Tablet
garam, norit
-
Obat-obatan
pribadi
-
Jarum + benang + peniti
Ada hal
lain yang menentukan lamanya kita berada pada kondisi survival, yaitu keputusan
apakah kita akan menetap (survival statis) atau bergerak keluar mencari bantuan
(survival dinamis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar